Pengenalan Alat Pengukur Kebisingan

Pengenalan Alat Pengukur Kebisingan
Oleh : Mahfud Effendi, S.T.

      Kebisingan adalah sejenis polusi yang menyebabkan ketidaknyamanan bahkan dapat melukai atau merusak gendang telinga manusia yang berada disekitar kebisingan tersebut, oleh sebab itu dibuatlah sound level meter sebagai alat untuk pengukuran kebisingan khususnya di tempat kerja. Sound level meter dibuat khusus untuk mengukur tingkat kebisingan pada dunia industri, rumah tangga, transportasi dan lain sebagainya.
     Selain itu pengukuran tingkat kebisingan juga merupakan dasar untuk perancangan akustik suatu ruangan yang ditujukan untuk aktivitas tertentu dengan parameter tertentu, misal sebuah concert hall,  teater, ruang kuliah, laboratorium dan lain-lain. Alat ini didesign memberikan respon seperti telinga manusia dengan memasukkan sebuah penguat dalam rangkaian elektroniknya yang memberikan penguatan tegangan yang lebih kecil pada frekuensi rendah dan tinggi. Alat ukur ini ditandai dalam satuan desibel (disingkat dB).
Bagian – bagian sound level meter :

Prinsip Kerja :
Pada setiap alat ukur, calon pengguna alat ukur tersebut harus paham bagaimana cara penggunaan serta pembacaan dan kalibrasi alat ukur tersebut. Prinsip kerja dari sound level meter adalah apabila terdapat benda bergetar, maka akan berdampak pada perubahan tekanan udara sehingga dapat ditangkap lalu selanjutnya akan menggerakkan petunjuk pada meter alat tersebut.
Prinsip dasar dari meteran tingkat kebisingan
  1. Tekanan suara diubah menjadi tegangan melalui mikrofon.
  2. Selanjutnya tekanan ini akan diubah menjadi tegangan oleh tranduser.
  3. Tegangan pada keluaran microphone pada umumnya adalah sangat kecil pada tingkat impedansi yang tinggi, sehingga keluaran pada microphone dibutuhkan penguat yang dilengkapi impedensi masukan dan penguatan yang cukup tinggi
  4. Berikutnya setelah penguat pertama adalah jaringan imbangan. Jaringan ini adalah suatu filter elektromagnetik yang memiliki tegangan frekuensi disesuaikan sehingga mendekati tanggapan frekuensi telinga pada rata-rata manusia.
  5. Jaringan timbangan yang berupa filter elektromagnetik yang dirancang mendekati tanggapan pendengaran pada manusia dengan tiga tingkat kenyaringan yang berbeda. Sehingga pembacaan pada alat tersebut akan menyatakan kenyaringan yang ada.
  6. Selanjutnya pembacaan meter dari sound level meter diubah secara otomatis oleh sound level meter tersebut dari pembacaan nilai rms dan tekanan suara dikalibrasi menjadi desibel (dB).
Kalibrasi Sound level meter :
      Sebelum maupun sesudah dilakukan pengukuran, perlu agar mengecek bahwa hasil pengukuran yang ditampilkan hasilnya akurat dan sebaiknya lakukan kalibrasi. Untuk melakukan kalibrasi pada sound level meter sebaiknya dengan membaca atau berpedoman pada manual book alat itu sendiri, sesudah dilakukan kalibrasi perlu dilakukan pencatatan history kalibrasi yang telah dilakukan. Jika pengukuran kebisingan dilakukan di tempat ketinggian, maka sound level meter harus dikalibrasi ulang di lokasi ketinggian tempat pengukuran tersebut.
Berikut ini merupakan prosedur pengukuran menggunakan sound level meter :
  1. Hidupkan alat ukur intensitas kebisingan.
  2. Periksa apakah baterai masih terisi listrik dan power masih dalam kondisi baik.
  3. Pastikan skala pembobotan.
  4. Karakteristik sumber bunyi yang akan diukur harus disesuaikan pembobotannya
  5. Letakkan atau posisikan sound level meter setinggi telinga pekerja yang ingin dilakukan pengukuran.
  6. Arahkan microphone tegak lurus dengan sumber bunyi, yaitu sekitar 70˚ hingga 80˚.
  7. Lakukan pemilihan tingkat tekanan bunyi dan setarakan sesuai dengan tujuan pengukuran
  8. Catat hasil pengukuran yang telah dilakukan. Form pencatatan paling tidak berisi tentang 
  • Nama perusahaan
  • Alamat perusahaan
  • Tanggal sampling
  • Lokasi titik pengukuran
  • Rentang waktu pengukuran
  • Hasil pengukuran intensitas kebisingan
  • Tipe alat ukur
  • Tipe kalibrator 
  • Penanggung jawab hasil pengukuran

Berikut merupakan Nilai Ambang Batas kebisingan yang di izinkan menurut peraturan menteri tenaga kerja No. 05 Tahun 2018 tentang lingkungan kerja.
Prosedur Pembacaan
Pembacaan hasil pengukuran pada sound level meter digital langsung terdisplay pada layar dari alat sound level meter itu sendiri, hasil pembacaannya adalah dalam satuan desibel (dB) yang dihasilkan dari kalibrasi dari sound level pressure. 
Perawatan Sound Level Meter
Perawatan pada sound level meter harus diperlakukan secara intensif, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Memberikan tempat pada sound level meter di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung dan tempat yang bersih.
  2. Setelah digunakan sound meter harus di matikan. Periksa daya baterai pada sound level meter, dengan melakukan penyalaan pada alat sound level meter serta melihat indikator pada alat tersebut.
  3. Periksa daya baterai pada komponen kalibrator dengan cara menggeser tombol “batt test” dari posisi Off ke posisi ON, jika lampu LED pada kalibrator tersebut menyala maka dapat dipastikan bahwa alat tersebut dapat digunakan untuk mengkalibrassi sound level meter.
  4. Langkah selnjutnya adalah dengan melakukan kalibrasi eksternal paling tidak setahun sekali

Daftar Pustaka

Standar Nasional Indonesia SNI 7231:2009 Tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja, Badan Standar Nasional, 2009.
Permenakertrans No. PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.



Comments

Popular posts from this blog

Pengetahuan Dasar Bulldozer

Jenis-Jenis Sepatu Safety